Ini merupakan tulisan pertama saya di tahun ini.
Ya, blog ini memang jarang sekali saya update, mungkin hampir "tidak pernah".
Entah karena saya malas atau sibuk dengan urusan akademik saya.
Banyak faktor yang membuat blog ini terbengkalai.
Saya juga sebenarnya bingung, "ini blog apa sih? blog pribadi? blog bisnis? atau blog download software gratis?" Entah lah. Judul blog dengan konten yang ada di dalamnya tidak relevan.
Jadi untuk sekarang saya belum tau harus dibawa kemana blog ini hehehe.
Nanti akan saya pikirkan lagi masa depan dari blog ini, mungkin akan menjadi blog pribadi atau travel blog.
Iya kita lihat saja nanti hehehe.
|
Saat tiba di bandara KLIA2 |
Negeri Jiran memang menjadi tetangga terdekat negara kita, selain Singapura, Brunei Darussalam dan Timor Leste.
Tahun 2015 lalu, lebih tepatnya 11 September 2015 saat itu saya masih duduk dibangku kelas 2 SMA di SMA yang katanya favorit seantero Kota Cilegon.
Ya, pada tahun itu saya diberi amanah untuk mengikuti kompetisi robot internasional tingkat ASEAN
Ini merupakan kali pertama saya berpergian ke Luar Negeri, senang pastinya, tapi ada rasa takut juga.
Karena baru kali ini juga saya berpergian dengan pesawat, biasanya sih naik angkot.
Mulai terpikir pertanyaan "Gimana sih rasanya naik pesawat?" "Bakal banyak guncangannya enggak yah?"
"Ada pengamen engga sih di dalamnya?" Enggak enggak, pertanyaaan yang terakhir saya hanya bercanda.
Tiba saatnya jadwal penerbangan saya, jam sudah menunjukan pukul 03:00 itu artinya saya sudah harus mulai bergegas, ada jeda beberapa jam sebelum adzan subuh berkumandang.
Waktu itu saya gunakan untuk packing, mengingat semalam saya tidak sempat packing dikarenakan hal tertentu. Jadi saya memanfaatkan waktu yang sedikit ini untuk berkemas.
Oke semua kebutuhan saya selama 4 hari disana sudah saya persiapkan dan saya siap berangkat menuju bandara.
Seperti biasa, keluarga saya selalu menemani dan mengantar kemana pun saya pergi.
Counter check-in sudah dibuka dan para penumpang sudah dipersilakan untuk check-in
Ketika sudah melewati counter check-in, saya melupakan satu hal. Berfoto dengan keluarga.
Yasudahlah, mungkin lain waktu bisa.
Maskapai penerbangan yang saya naiki saat berangkat dan pulang itu sama, Lion Air.
Hal yang paling saya sesali adalah delay saat keberangkat saya dari Indonesia ke Malaysia.
Jadilah saya dan ketiga teman saya duduk lesehan di Boarding Room.
Untuk menghilangkan rasa suntuk karena pesawat yang akan saya tumpangi delay, saya mencoba bermain game diponsel saya. Disela-sela saya bermain game, terlihat pop up sms dilayar hp, isi smsnya seperti ini "Hati-hati yah A, jangan lupa berdo'a sebelum take off." iya, itu sms dari orang tua saya. Melihat sms itu, saya menghentikan aktivatas saya sebelumnya dan membalas sms tersebut, "Iya makasih pah, belum di pesawat kok ini, masih di Boarding Room", "Yaudah hati-hati aja, kalo gitu berarti engga sholat jum'at dong" "Yaa diganti sholat dzuhur pah, nanti sampe sana di jamak sama ashar juga." "Iya di jamak aja, yaudah hati-hati A" "Iyaa pahh".
Percakapan di pesan singkat pun berakhir dan saya sudah tidak berminat untuk bermain game.
Saya mencoba memperhatikan sekitar.
Ternyata banyak juga calon penumpang yang selain WNI.
Ada satu penumpang yang saya perhatikan berpaspor merah disebalah saya, "Wah warna paspornya beda, dia dari mana yah?".
Setelah saya telaah, tertera tulisan dipaspornya "Malaysia". Mau pulang kampung pikir saya.
Belum sempat saya menoleh, dia yang saya perhatikan paspornya sedari tadi mengajak bicara.
"Orang Indonesia?" "Iya hehehe" "Nak ke Malaysia?"
"Wah bahasa melayunya keluar juga" celetuk saya dalam hati.
Saya yang belum terbiasa berbahasa Melayu, baru kali ini juga bertemu orang Melayu hehehe.
"Ada perlombaan robot" "Perlombaan?" "Hmmm, competition" "Ohh, kompetisi, persaingan"
"Iya macem tu" saya mulai mencoba berbahasa Melayu.
Saya balik bertanya, "Sedang apa di Indonesia?" "Bekerja" "Faham bahasa Indonesia?"
"Faham sikit-sikit hehehe" "Nak berkompetisi dimane?" "di Kuala Lumpur" "Wah dekatlah itu dengan tempat saye tinggal" "Memang dimana?" "Saye tinggal di Sri Gombak, sekitar 30 menit dari Kuala Lumpur" "Enggak tau saya hahaha" "Berkunjunglah jika sempat".
Obrolan pun terhenti, karena pesawat yang saya tunggu tunggu akhirnya datang juga.
Tidak ada kendala saat perjalanan dari Boarding Room menuju ke kabin pesawat.
Dari Boarding Room menuju kabin pesawat kami menggunakan bus shuttle bandara.
Saya duduk sesuai dengan nomor kursi yang tertera di Boarding Pass saya.
Setelah semua penumpang naik, di instruksikan untuk memakai sabuk pengaman.
Pramugari mempergakan cara memakai sabuk pengaman dan alat-alat keselamatan lainnya.
Kami diminta untuk menonaktifkan ponsel dan barang elektronik lainnya, guna memperlancar take off.
Pesawat pun melaju dilandasan pacunya dan beberapa saat kemudian take off.
Tidak percaya rasanya, pesawat sudah mengudara.
Kebetulan saya duduk didekat jendela, jadi bisa menikmati pemandangan dari atas sini.
Indah rasanya melihat pulau jawa dan lautnya.
10 menit setelah pesawat take off saya hanya melihat lihat pemandangan dibalik jendela kabin pesawat.
15 menit selanjutnya, membaca baca majalah yang tersedia di kursi pesawat.
Selanjutnya saya memutuskan untuk tidur walaupun perjalanannya tidak memakan waktu lama kurang lebih hanya 1 jam 55 menit.
Perlu diketahui bahwa Lion Air merupakan maskapai penerbangan berkonsep LCC (Low Cost Carrier) atau maskapai penerbangan bertarif rendah.
Jadi fasilitas yang di dapat hanya bagasi 20 kg dan bagasi kabin 7 kg.
Berbeda dengan Garuda Indonesia yang notabene nya maskapai dengan konsep Full Service Airline.
Pastinya fasilitasnya berbeda dengan maskapai yang berkonsep LCC.
Karena tidak ada kegiatan lagi maka saya putuskan untuk tidur dan terbangun ketika sampai hehehe.
Pesawat yang saya tumpangi ini akhirnya tiba di Kuala Lumpur International Airport 2
Saya terbangun karena teman yang ada di sebelah saya membangunkan saya hehehe
|
Bandara KLIA2 |
Oke mungkin sampai disini dulu tulisan saya, kalau sempat dan ada waktu nanti akan saya lanjutkan hehehe